Langsung ke konten utama

Bekri, Lampung Tengah: Dulu dan Kini


Sudah bertahun-tahun nggak pernah lewat Bekri, Lampung Tengah. Seingatku, semenjak lulus kuliah dan pulang kampung, sekitar tahun 2010-an kalo mau ke Kalireejo (tempat saudara) nggak pernah lewat Bekri lagi, tapi ke Pringsewu meskipun muter dan lumayan jauh jaraknya tapi jalannya lebih mending lewat Bekri yang jalannya macam surfing di gurun pasir x))
Ini sedikit seputaran Bekri, Lampung Tengah menurut WIKPEDIA:
Bekri adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Di Kecamatan ini, terdapat perkebunan kelapa sawit milik PTP Nusantara VII Unit Usaha Kecamatan Bekri.
Di kecamatan ini tepatnya di areal perkebunan kelapa sawit  terdapat objek wisata Danau Bekri yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Lampung Tengah dan sekitarnya. Tak jauh dari Objek wisata Danau Bekri dan PTP Nusantara VII Unit Usaha Kecamatan Bekri terdapat Stasiun Kereta Api. Stasiun Bekri mempunyai 3 jalur rel dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Jalur 1 di stasiun ini dibangun sangat panjang untuk memuat rangkaian kereta api Babaranjang yang hendak menunggu bersilang.
Kecamatan Bekri terdiri dari 8 kampung, yaitu Kesumadadi, Sinar Banten/Bekri, Goras Jaya, Kesuma Jaya, Rengas, Bangun Sari, Binjai Ngagung (Agung), dan Kedatuan. Dari kedelapan kampung tersebut Kampung Kesumadadi merupakan pusat kegiatan pemerintahan yang ada di kecamatan Bekri. Karena di Kampung Kesumadadi Kantor Camat Bekri, KUA, dan UPTD Pendidikan berada.

Nah, kemarin pas ke Kalirejo bareng bapak ngajak lewat Bekri karena katanya jalannya udah agak mendingan. Kenyataannya, jalannya masih seperti ini:

Dulunya perkebunan sawit ratusan hektar seperti ini:
   

Sekarang sudah bertransformasi menjadi perkebunan tebu seperti ini:

Dipinggirnya masih terlihat bongkahan-bongkahan pohon sawit seperti ini:

Yang masih awet adalah permukiman penduduknya, yang bangunannya masih awet seperti zaman Belanda. Berasa kayak di Bogor atau landmark di Pulau Jawa. Yang hilang adalah dulu kalau nggak salah ada pasar tapi sekarang pasarnya udah nggak ada, soalnya jadi kebun nggak terurus gitu. 

 Ini penampakan permukiman penduduknya:








Nggak jauh dari daerah PT, masih ada semacam stasiun mini. Waktu berangkat lumayan ada beberapa orang yang lalu lalang, pas pulang udah sore suasananya sepi gini:



Sepanjang daerah Bekri ini, kita bisa menemukan spot-spot menarik yang bisa didokumentasikan.



Ini juga ada semacam waduk untuk pengairan perkebunan ini, terlihat seperti danau:


Sebenarnya ada Danau Bekri, tapi masuk ke dalam. Karena hari udah sore, nggak mampir ke sana. Soalnya jalanan sepi, hanya kendaraan terutama truk-teruk yang berlalu lalang.



Konon kabarnya warga sempat memprotes sewaktu perkebunan sawit bertransformasi menjadi perkebunan tebu, soalnya sejak menjadi perkebunan tebu, penduduk yang berprofesi menjadi peternak kesulitan mencari rumput untuk ternaknya. 

Tapi aku masih menemukan perkebunan sawit di daerah ini meski porsinya hanya sedikit, lumayan ada belasan sapi Bali milik warga yang merumput:




Nggak jauh dari daerah Bekri, kita bisa menikmati hamparan sawah dengan padi yang mulai menguning pertanda siap dipanen:



Komentar

  1. semenjak gubernur ridho ficardo jalan2 di lampung, yang dulunya jelek sekarang sudah agak mendingan daripada yang dulu. Btw mbak, jarak dari Bandar Lampung ke Bekri berapa jam ya? soalnya saya dari BDL :) Siapa tau lain waktu saya bisa berkunjung kesana ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semenjak dipimpin Pak Ridho, alhamdulillah Lampung mengalami kemajuan yang lumayan pesat, terutama dalam hal transportasi. Aku kurang tau kalo Balam-Metro. Kalo Metro-Bekri hanya sekitar 1,5-2 jam aja :))

      Hapus
    2. Kalau waktu tempuh Metro-Balam kira-kira 1 sampai 1,5 jam mbak :)

      Hapus
    3. Iya, tergantung jalannya pas lancar, biasanya yang macet daerah tegineneng, banyak truk-truk besar yang melintas :D

      Hapus
  2. Untuk sapi bali banyak disana mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan banyak di jalanan...
      Btw, aku perempuan :D

      Hapus
  3. Tapi untuk perumahan karyawannya sudah tidak seperti dulu lagi sewaktu saya masih tinggal disana😢
    Dulu terawat bersih,sekarang seperti bangunan tua yg tak berpenghuni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga pernah tinggal ikut ortu di perumahan karyawannya skitar tahun 90-91, sekolah di SDN 2 Sinar Banten kelas 2-3 😂 kangennya masa2 bermain sepulang sekolah di kebun sawit dan pasar dekat stasiun KA 😆😆

      Hapus
    2. Wah iya, dulu kayaknya bersih. Apakah sekarang perumahannya udah nggak dihuni?

      Hapus
  4. Saya mau tanya, bekri ini kalau malem sepih gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangankan malam, sianga aja sepi. Nggak disarankan lewat Bekri kalo malam, soalnya bakal gelap gulita nggak ada penerangan x))

      Hapus
  5. bekri sekarang udah rame,, aman... jalanny udah di cor semua

    BalasHapus
  6. mas,, ijin copas foto di bloger sampean....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

  Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

REVIEW Extracurricular

  Awalnya gak niat nonton ama drama ini, ternyata banyak yang bilang bagus. Bukan sekedar kisah remaja dengan cerita menye-menye semata. Terlihat dari posternya yang terkesan dark, drama ini mengisahkan sisi kelam para remaja: prostitusi online.

REVIEW Welcome to Waikiki 2

Setelah nonton drama Welcome to Waikiki 1 yang super parah sengkleknya, rasanya kurang afdol jika nggak nonton seri yang kedua x))